2013/03/10

Sungai Cinta

Di sebuah desa yang terpencil terdapat sebuah rumah yang sangat sederhana yang berdekatan dengan sebuah sungai. Rumah tersebut berukuran kecil namun memiliki kebun yang sangat luas. Di teras rumah tersebut terdapat taman bunga yang berwarna-warni, kemudian di samping rumah tersebut terdapat kebun sayur-sayuran dan kebun apotek hidup, dan dibagian belakang rumah tersebut ditanam bermacam-macam buah-buahan. Jono dan neneknya memang sangat senang berkebun, selain dapat memanen hasilnya untuk keperluan sehari-hari juga sebagai kegiatan mengisi waktu luang.
                Suatu hari, Jono akan pergi ke ladang. Jono pun berpamitan dengan neneknya. Nenek Jono terlihat sedang menjahit pakaiannya yang sudah sobek.
                “Nek, Jono berangkat dulu ya,” kata Jono sambil menyalami neneknya.
                “Ya, hati-hati! Jangan pulang terlalu larut, nanti nenek masak yang enak buat kamu.” Nenek masih fokus dengan baju yang dijahitnya. Jono hanya tersenyum mendengar ucapan neneknya. Bagi Jono, masakan neneknya memang makanan terenak yang pernah ia makan. Dengan bersemangat, Jono pun pergi ke ladang dan menjalankan rutinitas seperti biasa.
                Menjelang petang, Jono menyudahi rutinitasnya dan berjalan menuju rumahnya.  Ia melewati jalan menanjak dan berliku-liku hingga akhirnya ia sampai di depan rumahnya. Rumahnya terlihat lebih ramai daripada biasanya. Karena takut terjadi sesuatu dengan neneknya, Jono pun segera berlari dan menerobos keramaian yang ada di rumahnya. Ketika tahu apa yang terjadi, Jono terlihat sangat kaget. Dia merasa bingung dan bahagia. Di depannya terdapat gadis cantik yang selama ini telah lama ia suka bersama dengan bapaknya.
                “Jono, kamu sudah pulang to. Sini duduk,” kata Pak Wiro padaku sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sampingnya.
                Nggih pak,” kata Jono malu-malu. Jono pun segera duduk di samping Pak Wiro. Jono dapat melihat Rika yang tengah malu dan menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Senyuman kecil yang dapat dilihat dan dirasakan Jono.
                “Begini Jon. Bapak kesini mempunyai maksud dan tujuan. Bapak sudah memberi tahu nenekmu,” Pak Wiro melihat nenek yang hanya tersenyum. “Jadi bapak kesini berniat untuk menjodohkan putri bapak, Rika dengan kamu.” Lanjut Pak Wiro.
Jono pun terlihat tidak percaya atas apa yang didengarnya. Ia pun menatap neneknya dan Pak Wiro dan keduanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. Kemudian Jono melihat Rika, dan Rika tersenyum sambil berkata, “iya mas.” Jono serasa terbang dan melayang ke langit yang tinggi. Kemudian, tanpa ragu Jono menjawab, “Ya, saya mau pak. Kapan acaranya pak.” Semua orang yang berada di ruangan itu pun tertawa mendengar ucapan Jono.
*****
Suatu hari, Jono sedang memancing di sungai dengan Parjo, temannya sejak kecil. Ketika sedang menunggu ikan terpancing, ada sebuah jarik yang hanyut di sungai itu. Jono pun mengambilnya.
                “Punya siapa ya Jo?” tanya Jono pada Parjo
                “Aku tidak tahu. Simpan saja dulu, mungkin nanti ada yang mencarinya.” Kata Parjo. Jono pun menurut perintah Parjo, dia pun menyimpan jarik tersebut di dekapannya.
                Tidak lama kemudian, datanglah tetanggaku, Marni sedang tergopoh-gopoh.
                “Hai Marni! Sedang olahraga lari ya?” Sapa Parjo dengan sok tahu.
                “Enak saja, aku sedang mencari sesuatu tahu.” Kemudian datanglah seorang gadis yang sangat Jono kenali. Dia adalah Rika, gadis yang paling cantik di desa setempat.
                “Jono!Parjo!  Kalian tadi lihat ada jarik hanyut di sungai tidak?” Suara Rika membuat hati Jono deg-degan.
                “Aku tahu Rik, tadi diselamatkan Jono,” Parjo menunjuk Jono kemudian beralih di samping Marni.
                “Ini,” kata Jono sambil memberikan jarik itu pada Rika.
                “Makasih ya Jon,” Suara Rika yang lembut serta senyuman Rika yang manis membuat Jono gemetaran. Karena tidak kuat dengan getaran yang diberikan Rika, Jono pun terjatuh ke sungai. Parjo dan Marni menertawakan Jono, dan Rika membantu Jono untuk keluar dari sungai dengan mengulurkan tangannya. Jono semakin tidak kuat dengan getaran cinta yang diberikan Rika, ia hanya tertawa. Dan kisah cinta dimulai di sungai cinta

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar