2013/05/20

Hari Pembalasan


Hari itu tanggal 25 Desember, Miko tidak menyadari ada yang berbeda dengan hari itu. Miko keluar dari rumah seperti biasa, dia ingin berkumpul dengan teman-temannya di taman. Sesampainya di taman, Miko tidak melihat teman-temannya. Miko duduk santai sambil meng-sms teman-temannya. Tiba-tiba ada dua sosok pemuda yang membiusnya. Dua pemuda bertopeng itu membawa Miko ke suatu tempat dengan menggunakan mobil.
            Sesampainya di tempat tersebut, Miko dibawa ke sebuah ruangan yang gelap. Hanya terlihat secercah cahaya dari lubang di jendela. Tubuh Miko di letakkan di kursi. Kaki dan tangannya diikat, mulutnya dibungkam. Dua pemuda itu tidak melakukan sesuatu kepada Miko, mereka menunggu hingga Miko sadar. Saat Miko sadar, ia sangat kaget karena berada di tempat yang asing baginya. Kedua pemuda itu saling menatap, kemudian salah seorang pemuda itu maju ke depan. Tatapannya tajam, setajam benda yang ada di tangannya. Pemuda itu membawa sebuah pisau yang tajam, dan berkilau ditimpa cahaya dari lubang jendela. Belum habis kekagetan Miko, pemuda itu melepas topengnya. Reno! Miko memang tidak terlalu akrab dengan Reno, tapi Reno tetaplah teman bagi Miko.
            Kemudian, pemuda lain yang satunya juga memegang sebuah benda, seperti pisau tapi terlihat aneh. Lalu pemuda itu juga melepas topengnya. Ryan! Teman terbaik Miko. Ingin sekali Miko bertanya pada Ryan, namun ia tak kuasa. Ryan membuang muka, dan hanya diam saja.
            “Kubunuh kau....” Teriak Reno.
            Miko takut sekali, tapi tiba-tiba pintu-pintu dan jendela-jendela terbuka lebar, cahaya masuk dan menyilaukan. Miko melihat puluhan orang mengelilinginya, mereka adalah teman-teman Miko. Miko terheran-heran apa yang dilakukan mereka semua di sini. Kemudian muncul sesosok wanita dari kerumunan itu. Rika, dia membawa sebuah kue ulang tahun. Miko belum juga mengerti apa yang terjadi. Kemudian semua orang menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk Miko. Barulah Miko menyadari apa yang telah terjadi. Reno melepaskan ikatan di tangan Miko dengan pisau tajam yang dibawanya tadi. Ryan yang tadi hanya memandang kosong wajah Miko, kini tersenyum dan memberikan benda yang dibawanya tadi yang ternyata adalah pisau kue. Miko benar-benar terkejut, ia bahkan lupa bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya. Miko berjanji dalam hatinya untuk membalas perbuatan Reno dan Ryan esok harinya, Hari Pembalasan.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar