Hari itu tanggal 25 Desember, Miko
tidak menyadari ada yang berbeda dengan hari itu. Miko keluar dari rumah
seperti biasa, dia ingin berkumpul dengan teman-temannya di taman. Sesampainya
di taman, Miko tidak melihat teman-temannya. Miko duduk santai sambil meng-sms
teman-temannya. Tiba-tiba ada dua sosok pemuda yang membiusnya. Dua pemuda bertopeng
itu membawa Miko ke suatu tempat dengan menggunakan mobil.
Sesampainya
di tempat tersebut, Miko dibawa ke sebuah ruangan yang gelap. Hanya terlihat
secercah cahaya dari lubang di jendela. Tubuh Miko di letakkan di kursi. Kaki
dan tangannya diikat, mulutnya dibungkam. Dua pemuda itu tidak melakukan
sesuatu kepada Miko, mereka menunggu hingga Miko sadar. Saat Miko sadar, ia
sangat kaget karena berada di tempat yang asing baginya. Kedua pemuda itu
saling menatap, kemudian salah seorang pemuda itu maju ke depan. Tatapannya
tajam, setajam benda yang ada di tangannya. Pemuda itu membawa sebuah pisau
yang tajam, dan berkilau ditimpa cahaya dari lubang jendela. Belum habis
kekagetan Miko, pemuda itu melepas topengnya. Reno! Miko memang tidak terlalu
akrab dengan Reno, tapi Reno tetaplah teman bagi Miko.
Kemudian,
pemuda lain yang satunya juga memegang sebuah benda, seperti pisau tapi
terlihat aneh. Lalu pemuda itu juga melepas topengnya. Ryan! Teman terbaik
Miko. Ingin sekali Miko bertanya pada Ryan, namun ia tak kuasa. Ryan membuang
muka, dan hanya diam saja.
“Kubunuh
kau....” Teriak Reno.
Miko takut
sekali, tapi tiba-tiba pintu-pintu dan jendela-jendela terbuka lebar, cahaya
masuk dan menyilaukan. Miko melihat puluhan orang mengelilinginya, mereka
adalah teman-teman Miko. Miko terheran-heran apa yang dilakukan mereka semua di
sini. Kemudian muncul sesosok wanita dari kerumunan itu. Rika, dia membawa
sebuah kue ulang tahun. Miko belum juga mengerti apa yang terjadi. Kemudian
semua orang menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk Miko. Barulah Miko
menyadari apa yang telah terjadi. Reno melepaskan ikatan di tangan Miko dengan
pisau tajam yang dibawanya tadi. Ryan yang tadi hanya memandang kosong wajah
Miko, kini tersenyum dan memberikan benda yang dibawanya tadi yang ternyata
adalah pisau kue. Miko benar-benar terkejut, ia bahkan lupa bahwa hari itu adalah
hari ulang tahunnya. Miko berjanji dalam hatinya untuk membalas perbuatan Reno
dan Ryan esok harinya, Hari Pembalasan.
0 komentar:
Posting Komentar